Baca Juga
Jakarta, 23 April 2025 – Kementerian Kesehatan RI melaporkan 38.740 kasus dengue dan 182 kematian hingga 13 April 2025, tersebar di 447 kabupaten/kota di 34 provinsi. Meski terjadi penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pemerintah tetap memperkuat kewaspadaan dengan mengeluarkan Surat Edaran tentang pencegahan dini terhadap DBD dan Chikungunya.
Dalam media briefing bertajuk "Waspada DBD: Lindungi Keluarga, Selamatkan Masa Depan", Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan PT Takeda Innovative Medicines menegaskan pentingnya edukasi, pencegahan 3M Plus, dan vaksinasi. Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target Nol Kematian Akibat DBD pada 2030.
dr. Fadjar SM Silalahi dari Kemenkes RI mengingatkan bahwa dengue bukan penyakit musiman, melainkan ancaman sepanjang tahun. Ia menyoroti perlunya perubahan persepsi masyarakat serta pentingnya edukasi berkelanjutan untuk membangun kesadaran pencegahan sejak dini.
dr. Dirga Sakti Rambe, Spesialis Penyakit Dalam, menegaskan bahwa dengue dapat menyebabkan komplikasi berat seperti dengue shock syndrome dan perdarahan hebat. Ia mengingatkan bahwa infeksi ulang dengue berisiko lebih tinggi, sehingga vaksinasi menjadi bagian penting dari perlindungan masyarakat.
Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan hasil studi yang menunjukkan rendahnya tingkat pemahaman masyarakat tentang dengue. Melalui kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD, Takeda meluncurkan video edukatif, situs interaktif, dan kanal WhatsApp untuk memperkuat edukasi publik.
Dengan kolaborasi semua pihak dan edukasi berkelanjutan, diharapkan kesadaran masyarakat akan pencegahan dengue meningkat, dan target nasional untuk mengeliminasi kematian akibat DBD pada 2030 dapat tercapai.
Posting Komentar