Merasa Dikelabuhi Kepala Desa, Camat Kejayan Buka-Bukaan "Raib"nya Sapi Dana Desa

Foto : Sapi Dana Desa (Sumber Istimewa)

PASURUAN - Dana Desa (DD) Tahun 2022, Desa Wangkal Wetan Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, yang digelontorkan untuk kelompok kerja ketahanan pangan, rupanya bermasalah. Padahal dana desa (DD) yang dicomot untuk program itu mencapai ratusan juta rupiah. Namun dalam penggunaanya diduga berbau korupsi.

Kecurigaan akan korupsi itu muncul, setelah Kabar Lensa mendapatkan informasi dari salah satu warga bahwa sapi yang ada di desanya itu dianggap tak transparan bahkan terkesan akal akalan.

Menurut warga, sapi itu diduga telah dijual pada sesorang, dan ketika ada survei, pak Kades kabarnya menyewa sapi dari warga. “Sapi itu diduga dijual oleh pak kades pak” kata narasumber itu

Team kabar Lensa tak langsung percaya dan mencoba konfirmasi kepada kades Wangkal Wetan, namun masih bungkam. Tak putus asa akhirnya Kabar Lensa mendatangi kantor Camat Kejayan, pada Senin (27/02) kemarin untuk memastikan kabar itu.

Diruanganya, Basmi selaku Camat Kejayan mengaku tak tahu, dan meminta waktu untuk croscek ke Desa Wangkal Wetan esok harinya. Dua hari kemudian, wartawan datang lagi ke kantornya, karena Basmi tak jawab pertanyaan wartawan melalui pesan singkat dan telpon.

Menurut Basmi, anggaran Dana Desa Wangkal Wetan Kejayan, yang dirogoh untuk sapi dan kandang, diperkirakan 170 Juta Rupiah. Namun Basmi masih enggan beberkan rincian dana itu.

Buktinya, ketika ditanya data penerima dan harga per-ekornya, Basmi belum berani buka-bukaan. Padahal laporan dari desa sudah masuk ke Kecamatan. “Kalau laporannya sudah masuk karena itu anggaran 2022, dan anggarannya 170-an mas” Kata Basmi

Lama kelama-an, Basmi akhirnya terbuai dan membuka satu persatu permasalahan yang terjadi di Desa Wangkal Wetan, yang berhubungan dengan sapi sapi itu. Dia membeberkan, kalau sapi di Desa itu jumlah totalnya 10 ekor. Namun yang dikandang hanya ada 6 ekor. Itupun dia katakan sesuai pengakuan Kades pada dirinya. “sapinya 10 ekor mas tapi dikandang memang cuma ada 6 ekor” ujar Basmi

Camat Kejayan itu juga makin buka-bukaan dengan merinci sisa sapi yang raib. Menurut pengakuan Kades kepada dirinya, 4 sapi yang masih dikandang itu ada yang mati dan ada yang masih di warga. 

“untuk 4 sapi memang gak ada mas dikandang, karena kata pak Kades 1 mati dan 3 lainnya masih di warga, tapi saya tak tahu kendalanya kenapa ada di warga” beber Camat Kejayan. Kamis (02/03) kemarin.

Dari pengakuan Kepala Desa kepada Camat, maka informasi yang diperoleh wartawatan dari warga, ternyata bukan bualan belaka. Dan anehnya, Camat Basmi mengaku dikibuli oleh pihak Desa karena laporannya jelas dan tak ada kendala yang disampaaikan.

“Tim dari Kecamatan betul betul tak tahu karena dalam laporannya jelas, berarti kita dikelabuhi mas” pungkas Basmi merasa kecewa. (Die/Team)

_Bersambung

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama