PASURUAN - Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan, selasa kemarin, rupanya di perketat. Tak sembarang orang bisa masuk, karena pintu samping dijaga satpam, sedangkan pintu depan juga di "sekat" dengan alat canggih.
Karena kebijakan ini, sejumlah aktivis di Pasuruan mengaku heran. Pasalnya, menurut mereka kantor DPR itu merupakan rumah rakyat dan siapa pun bisa masuk, untuk bertukar gagasan dan mengadu perspektif.
Komentar pedas pun keluar dari mulut Lujeng Sudarto Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan (Pusaka). Menurut Lujeng, jika gedung DPR sulit diakses oleh publik, maka akan timbul kecurigaan, bahwa pembahasan pembahasan kebijakan disana menjadi transaksional dan tidak memprioritaskan kepentingan publik.
"Jika gedung dewan diatur terlalu birokratik dan relatif tertutup, maka akan menjadi ruang gelap tempat berkerumunnya ular, kolojengking, serangga, dan juga kuntianak" kata Lujeng.
Direktur Pusaka itu juga mengancam, akan memninta dokumen keuangan dan kegiatan DPRD secara resmi sebagaimana diatur dalam UU keterbukaan informasi publik.
"Pembelanjaan kebutuhan mulai dari mamin, rehab gedung, dan pengadaannya lainnya harus lebih transparan dan tidak boleh ada konflik kepentingan di dalamnya. Kegiatan kunker, studi banding dari anggota dewan harus juga dilakukan secara transparan dan akuntabel, jangan dijadikan modus untuk penyerapan anggaran perjalan dinas" imbuh Lujeng.
Jika ini terus dilakukan, Lujeng juga akan turun jalan menduduki kantor DPRD. "Dengan tertutupnya dewan, sehinga kami mengalami kesulitan, maka kami akan melakukan unjuk rasa besar-besara, mereka itu wakil rakyat masak mereka lupa siapa yang memberikan suara dan duduk di kursi empuk itu" pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Pasuruan Sudiono Fauzan mengatakan, jika awalnya hanya untuk memberikan pelayanan terhadap tamu yang melakukan kunjungan ke DPR. "Kami akan melakukan rapat dan mencari solusi terbaik, dapat dilakukan perubahan kembali sehingga rakyat dan teman-teman tidak kesulitan jika menyampaikan aspirasi," Kata Mas Dion.
(Yud)
Posting Komentar