Foto : Hanan / warga saat demo |
Kepada media, Hanan menegaskan kalau dirinya akan segera ambil sikap terhadap keputusan DLH, yang hanya memberikan sanksi paksaan saja terhadap satoria.
Padahal, menurut Hanan kejadian seperti ini sudah berulang-ulang. Namun, dia sendiri merasa heran, kepada DLH yang terkesan tak berani untuk ambil sikap tegas dan dinilai sekedar gugur kewajiban saja.
"Saya heran, kenapa DLH sepertinya ragu ragu untuk melakukan langkah tegas, terhadap pihak satoria." ujar Hanan.
Dari masalah ini, dirinya mengaku akan segera melayangkan surat ke Mabes Polri dan Ombudsman RI dalam Minggu ini.
"Tim kita masih pulbaket, mulai dari warga hingga pihak terkait, dan bila sudah lengkap kita akan layangkan surat ke Mabes Polri dan Ombudsman" Imbuh Hanan.
Harapannya, surat yang akan dilayangkan itu, bisa menjadi obat rasa keadilan masyarakat di hadapan hukum.
"Jangan sampai masyarakat punya pikiran ketegasan hanya untuk wong cilik saja, tapi juga harus ke perusahaan yang dianggap meyalahi aturan" tambahnya.
Selain itu, Hanan juga ancang ancang menurunkan massa lagi ke perusahaan dan DLH. Namun untuk waktunya, dia masih belum membeberkan kepada media.
"Ditunggu saja mas, kalau masih belum ada perubahan, kita akan berikan kejutan ke DLH dan Satoria" Pungkasnya. Selasa (28/06)
Sekedar mengingatkan, beberapa hari lalu warga melakukan demo di pabrik Satoria yang berada di wilayah Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo Pasuruan. Salah satunya, karena limbah yang diduga dari perusahaan mengalir ke sawah dan pemukiman warga. Dan kejadian itu menurut warga bukan pertama kali.
Setelah demo, pihak satori dan warga bertemu di Balai Desa Sambisirah namun hasilnya masih ngambang.
Adakah orang kuat dibelakang satoria ? _Bersambung
(Yud)
Posting Komentar