Baca Juga
- Jaksa Turun ke Purwodadi, Anggota Dewan Beri Apresiasi dan Minta Segera Umumkan Tersangka
- Oknum Guru Dilaporkan Istrinya ke Polisi Karena Dugaan Kekerasan
- Jambret di Beji Makan Korban, Pelaku dan Suami Korban Meninggal
- Jambret Emak Emak, Terduga Pelaku di Masa, Sepedanya Dibakar
- Kejaksaan Naikan Status Redistribusi Lahan Purwodadi Jadi Penyidikan, Lujeng Minta Usut Aliran Dana
- Kasus Pengeroyokan di Ketangirejo Kejayan Naik ke Tahap Penyidikan
- Terkait Perkara di Desa Ambal-ambil, Polres Pasuruan: Butuh Pemeriksaan Tambahan
- Sidang Mediasi Perdana Gugatan Sewa Menyewa Lahan Obyek Tanah, penggugat pernah Viral Di Bali
- Polri Bongkar Tambang Timah Ilegal di Bekasi, Kerugian Negara Capai Rp10 Miliar
- Tersangka dan Barang Bukti Tahap II Kasus Dugaan Salahgunakan Dana BUMDesa Kerta Laba Desa Dawan Kaler Segera Dilimpahkan ke PN Denpasar
- Anggota BNN Dihajar Saat Gerebek di Pasuruan, Dua Anggota Terluka
- Oknum Guru Akui Tampar Istri Sebagai Pelajaran
foto : Kartu Angsuran |
PASURUAN - Sejumlah perempuan di Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan melongo, ketika namanya tercatat dalam kartu angsuran salah satu koperasi.
Pasalnya, mereka yang namanya kecatut sebuah pinjaman itu, mengaku tak pernah ngemplok uang se-peserpun. Bahkan hanya sekedar tanda tangan penerimaan pun tak pernah mereka lakukan.
Hal itu seperti apa yang diceritakan Suaiba Warga Sambisirah kepada Kabar Lensa. Dia mengaku, kalau dirinya dan tetangganya tak pernah transaksi nerima uang pinjaman.
Bahkan dengan sedikit bercanda biba nyeletuk kalau bahunya saja tak tahu. “Jangankan uangnya, bahu uangnya saja tak tahu” kata wanita itu sambari terheran heran, Selasa (19/10).
Sambil ngobrol, warga Sambisirah itu sempat menunjukkan sebuah lembaran mirip catatan angsuran dari sebuah Koperasi Simpan Pinjam di wilayah Kejayan.
Dari catatan buku itu, ada 7 orang yang namanya kecatut sebuah pinjaman. Dan masing masing dari mereka memiliki pinjaman 1,3 Juta hingga 2,6 Juta Rupiah perorang. Padahal mereka sendiri tak pernah ngambil atau istilah "nempil" uang tersebut.
Wartawan pun penasaran dengan kejadian itu dan terus mencari informasi siapa yang lihai catut mencatut nama orang.
Dari informasi yang diperoleh Kabar Lensa, orang yang diduga nyatut dan ngemplok uang itu mengerucut pada salah satu orang di wilayah Kejayan.
Modusnya, dia mengajukan pinjaman menggunakan foto copy KTP orang lain namun sepertinya uang itu sudah ditilapnya.
Apakah dia bermain sendirian? Atau dia punya komplotan dalam melakukan aksinya?_Bersambung
(Yud/Rif)
Posting Komentar